Monday, August 23, 2021

Cari Jodoh Bule di Aplikasi Dating Online? Hati-Hati, Scammers!

Ilustrasi penipuan atau scamming lewat dating online/Destrianita 



Beberapa hari ini di grup Komunitas Kawin Campur banyak sekali sharing dari korban Scamming maupun calon korban para Scammers (Penipu) yang ujungnya ingin memeras uang si korban. 


Nah, buat yang belum tahu, apa sih itu Scamming dan apa itu Scammers? Scamming itu adalah tindakan kriminal penipuan yang dilakukan oleh si Pelaku yakni disebut scammers, dengan cara memanipulasi/menipu korban, sehingga si korban percaya bahkan bisa jadi takut dan mau mengirimkan sejumlah uang ke pelaku scamming atu yang disebut dengan scammers.


Sekarang let’s talk about how do they do that scamming? 

Well, ada beragam cara yang mereka lakukan guys. Aku sendiri honestly malah pernah berhubungan sama si scammers ini, unexpectedly offcourse! Tapi karena tau ini nggak benar, ya malah aku kerjain balik. Jadi gini ceritanya. Aku kan dulu sering tuh main Skype, karena aku punya beberapa sahabat pena dari Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya. Nah tau2, pas lagi online gitu, ada beberapa akun yang add skype ku. 


Wah, siapa nih, pikirku. Kok pada berpakaian kaya militer gitu, pakai latar belakang bendera US lagi. Yaudah aku iseng terima dong. Eh ternyata dia nge add. Nah si scammer ni mulai beraksi. Kaya minta kenalan lah, tanya kabar, kaya memperlihatkan kalo dia care lah, ehh Halloooo Parjo, situ belum seminggu kenalan ma gue yaa??!! 


Akhirnya aku terusin dulu teman-teman. Sampai pada akhirnya dia itu mau janjiin aku, katanya sebagai bukti keseriusan (hoooeekk) mau kirim aku brangkas uang. Batinku juga udah pret sih, ga mungkin banget. Tapi yaudah, aku ikutin aja maunya gimana, and blablabla dia minta alamat guys ceritanya. Nah abis itu, aku kasih alamat sama namaku yg ga sebenernya, alias Alamat Palsu kaya lagunya Ayu Ting Ting. Setelah itu, dia bilang, tunggu yaa… nanti kalau barangnya udah sampai, aku kabarin lagi, see you dear… begitcuu..


Selang tiga hari, nih scammer ngontak lagi. Alamaak katanya ala ala,“Babe, brankas sebenarnya sudah sampai di pelabuhan. Tapi karena ketahuan uang yang aku kirim terlalu banyak, sekarang brankas uangnya ditahan di kantor bea cukai.“


Epreeeett. Lalu kujawab dengan Panik tapi boong,“Terus gimana dong zheyenk? Kan kasihan kamu udah kirim duit ke aku kok malah ditahan di bea cukai." — padahal ya guys, HELLOOO abad 21, jaman 2013an lalu kan udah ada western union, dan sebagainya, masak iya seniat itu kirim duit pake brankas??!! Apalagi di jaman now, sekarang. Ada Wise, Paysend, transfer antar international Bank malah, bodoh aja kalau masih ada yang ketipu.


Lanjut ke kasusku tadi, akhirnya aku bilang, sorry, aku ga punya duit. Aku cuma tinggal sendiri. Eh, you know what guys, tuh orang malah maksa, katanya suruh pinjam uang ke temen dulu, karena nanti imbalan yang didapat kalau itu brankas dibuka, buanyaaakk banget. 


Well guys, i hate to keep this drama too long. Akhirnya i block that person, and finish!! As simple as that i could do to stop this scammers. Case closed.






Pertanyaan lagi: kak, gimana kalau itu bener? Gimana kalau dia itu mau bener-bener kirimin kamu uang?


Well guys, gini ya. Di dunia yang jamannya serba canggih tapi lagi susah ini, orang mau dengan gampangnya kirim uang. Apalagi sama orang yang baru dikenal. Terus yaa, masak iya baru kenal dalam hitungan hari, well let’s say, seminggu, sebulan, orang udah percayain aja duitnya ke kamu, yang sebelumnya ga pernah ketemu, buat kasih banyak uang? That’s just not make sense. Kalau emang mau bukti, tuh orang mau kirim uang beneran, bilang kirim ke rekeningmu langsung. Kalau dia ga mau dengan berbagai alasan, ya bisa dipastikan kamu adalah calon korban scammingnya.


Siapa sih calon empuk korban scamming?

Scammer ini cari korbannya kan random ya guys. Tapi emang kebanyakan korbannya cewek, terutama mereka yg hobi untuk cari pasangan lewat aplikasi DATING ONLINE. Meskipun enggak menutup kemungkinan mereka bisa nemuin akun skype kita secara random. Nah biasanya, si korban itu awalnya kaya di chat biasa aja gitu, kaya ngajak kenalan. Giliran kita tanggapi, mulai tuh dia melancarkan aksinya, sok manis, sok perhatian, lalu kirim foto ganteng, padahal itu bukan fotonya. Yang lebih gila lagi, ini gila sih guys. Gue pernah lihat di youtube, si scammer ini juga beraksi seolah-olah saat melakukan video call, tampak video yang tampil di layar itu bener-bener dia. Kaya ngomong nanggapi pertanyaan kita gitu. Padahal kalau dicermati dengan seksama, gerakan bibir dan suara mereka di video call "ENGGAK SINKRON" sama sekali. Jadi video yang ditampilkan di Skype itu hanya rekaman.


Nah, setelah si korban lihat video yang kya beneran itu, mereka mulai terkesima tuh. Berasa gini,"Kok bule ganteng mau sama gue?". Trus mulailah aksi si scammer ini dijalankan. Well guys, jadi buat kalian yang cari kenalan lewat aplikasi dating, emang kudu bener-bener hati-hati ya. Jangan mau, belum ketemu sampai mau keluarin uang buat hal-hal nonsense kaya gini. 


Yang namanya orang, kalau emang beneran suka sama kalian, they will do everything, but THEY WILL IN A REAL WORLD, WITH THE REAL ACTION. Ya kalo misal alesannya copid, ga bs ketemu, minta gitu dia suruh transfer duitnya sejutaaa aja tp transfer ke rekening, bukan ala ala brankas ditahan di Bea Cukai. Hahaha


Lalu nih, kalau bisa, kalau emang punya niat untuk cari pacar bule gitu ya, cari di dunia nyata aja. Kita kan ga tau jodoh kita siapa, tapi bener-bener deh jangan sampai kalian tergiur kalau si dia bilang kirim brankas, tapi kudu kalian yang nebus, udah dipastiin itu scamming. 


Biar lebih jelasnya, ini aku selipin artikelku yang pernah naik di Media Tempo, saat aku jadi wartawan dulu ya. Semoga membantu kalian yang sekarang lagi terjebak dalam situasi kaya gini. 


Hati-hati Kenalan dengan Orang Asing di Internet, Bisa-bisa Anda Kena Tipu


Oleh: Destrianita K

Minggu, 27 Maret 2016 04:34 WIB


TEMPO.COJakarta - Nasib apes menimpa dua perempuan asal Indonesia RDW (42) dan EK (38). Mereka menjadi korban penipuan pemilik akun Facebook palsu Sparrow Kemneth dan Sivarama Krishna, yang mengaku sebagai anggota tentara Amerika yang sedang bertugas di Irak.



Untuk mengelabui korban, kedua penipu itu memasang foto berlatar militer dan mendekati korban secara intens sampai keduanya percaya bahwa Kemneth dan Sivarama benar-benar asli. Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono, alasan pelaku banyak menyasar perempuan Indonesia karena mereka mudah percaya dengan orang asing.


"Dan mereka pura-pura diajak investasi di Indonesia. Mereka mengatakan telah mengirim uangnya ke Indonesia namun mengatakan tertahan di bea cukai sehingga meminta tolong untuk dikirimkan uang. Dan tanpa sadar telah ditipu korban mengeluarkan uang yang cukup banyak," kata Kombes Mujiyono di Mapolda Metro Jaya, Sabtu, 26 Maret 2016.



Atas penipuan tersebut, RDW merugi Rp 120 juta dan EK sebesar Rp 244 juta. Menurut Mujiyono, para pelaku kebanyakan berasal dari benua Afrika dan sebagian dari mereka telah memperistri perempuan Indonesia. Istri merekalah yang kemudian dimanfaatkan KTP-nya untuk membuka rekening. Pelaku kemudian meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang yang dialamatkan pada rekening atas nama istrinya.



"Mereka dijadikan istri orang asing dan nama mereka digunakan untuk membuka rekening," kata Mujiyono sambil menunjuk pelaki, saat ia merilis kasus penipuan online di Mapolda Metro Jaya.

Dari laporan keduanya, polisi menahan CE alias M (46), warga Gambia; AJ alias HI (36) dan DCS (25), warga Nigeria, serta AR (32) dan NJFO (34). Dua pelaku lainnya, yakni P dan SPY, yang juga warga Nigeria,  masih buron.


Polisi juga menyita barang bukti di antaranya 4 buah paspor, 17 KTP Palsu, 9 buah laptop, 42 buah handphone, 41 kartu ATM dari berbagai bank, 43 buku tabungan dari berbagai bank, 2 buah token, 27 simcard, 6 buah modem, 1 unit mobil beserta BPKB dan STNK, serta uang tunai Rp 30 juta rupiah.

Atas kejadian ini, Mujiyono mengimbau masyarakat terutama wanita untuk lebih jeli dan tidak mudah percaya apabila diminta orang asing yang dikenal melalui dunia maya. Apalagi, bila mereka meminta untuk mentransfer sejumlah uang. "Saya juga berharap siapapun korban kejahatan, segera lapor ke polisi. Sehingga kami akan mudah menyelidiki, pelaku kami tangkap, dan barang bukti cepat kami sita. Ini untungnya korban cukup cepat melapor ke polisi," kata dia.


DESTRIANITA K.

Friday, August 6, 2021

Ketemu Kami di Youtube yaa!



Setelah berpikir panjang, kami akhirnya memutuskan untuk kembali aktif dalam platform sosial media Youtube. Kembali aktif? 

Yess. Saat saya mulai tinggal di Swiss, sebenarnya saya dan suami, Jerome, sudah memiliki channel Youtube, serta eksis di Instagram. Lalu kami berpikir ulang mengenai privasi anak kami, yang akhirnya berujung dengan menonaktifkan akun instagram kami. (Tau sendiri, kalau sudah punya anak, kadang gatel pengen sharing tentang perkembangan anak, sampai kadang lupa bahwa privasi anak harus dilindungi).

Tapi, semenjak pandemi, kami sepertinya membutuhkan aktivitas baru, yang dapat memacu saya untuk terus berkreasi dalam membuat konten, hingga akhirnya kami memutuskan untuk membuat kembali video yang bisa ditonton oleh teman-teman di Platform Youtube, tanpa harus show off tentang anak kami, tapi lebih ke sharing tentang kegiatan kami sehari-hari. 

Jadi, kalau teman2 tertarik untuk keep in touch dengan keluarga kecil kami, mampir yaa ke youtube Tita and Jey. ini linknya: https://www.youtube.com/channel/UCF3WkrSOsI7GWy9zLm44ouQ

Your support kinda mean to us. Jangan lupa like kalau suka videonya. dislike kalau enggak suka, subscribe, dan share linknya ke teman-teman kalian yaa... Saran dan ide untuk bikin konten bisa juga lho.

Thank you...


Seputar Kawin Campur - Mohon Untuk Tidak Mengirim Email

  Pesan ini benar-benar ingin sekali saya sampaikan kepada para pembaca blog, terutama untuk yang sedang dalam proses mengurus dokumen perni...